CatatanIni merupakan kumpulan tugas-tugas S1 saya di mata kuliah Dasar Teknik Tenaga Listrik. Tugas ini tidak pernah dipublikasi dimanapun dan saya sebagai penulis dan pemegang hak cipta melisensi tugas ini customized CC-BY-SA dimana siapa saja boleh membagi, menyalin, mempublikasi ulang, dan menjualnya dengan syarat mencatumkan nama saya sebagai penulis dan memberitahu bahwa versi asli dan terbuka tersedia disini. Proses Pengadaan Energi Listrik Secara Umum![]() Konversi ListrikKonversi dalam bidang tenaga listrik adalah konversi dari energi lain ke energi listrik. Konversi ini biasanya dipakai dalam menghasilkan listrik, penghasil listrik ini disebut pembangkit. Dengan kata lain sebagai produsen. Sebagai sumber energi listrik yang sudah resmi antara lain: PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) dan lain-lain. Pembangkit lain antara lain: Tenaga Surya, Tenaga Angin, Reaksi Kimia, Panas Bumi dan lain-lain. Energi Nuklir dll → Converter Reaktor dll → Alternate → Transformator Step Up; Converter Reaktor dll → Generate Transmisi ListrikTransmisi listrik adalah proses pengiriman listrik. Pengiriman melewati jaringan listrik. Transformator Step-Up → Jaringan Tegangan Tinggi → Transformator Step-Down → Jaringan Tegangan Menengah → Pabrik Distribusi ListrikDistribusi listrik adalah proses pembagian listrik kepada konsumen. Jaringan Tegangan Menengah → Transformator Step-Down → Jaringan Tegangan Rendah → Konsumen ![]() ![]() Teori-Teori DasarHukum OhmHukum ohm: V=IR, V = tegangan (volt), I = arus (ampere), R = hambatan (ohm). Inverter, Rectifier, UPS![]() Trafo (Transformator)Transformator (trafo) adalah alat untuk mengubah tegangan. Trafo step-down menurunkan tegangan sedangan trafo step-up meningkatkan tegangan. ![]() ![]() Magnetic Field![]() dH = (IdI x aR)/(4πR2)(A/m), H = ∮(IdI x aR)/(4πR2) I = arus (A), dl = panjang, aR = vektor, R = panjang vektor. Flux Medan Magnet B = dΦ/ds = μH, Φ = ∮Bds B = kerapatan flux medan magnet (weber/area), Φ=flux medan magnet (weber), ds = luar area (m2), H = kuat medan magnet (A/m) Prinsip Kerja Generator Arus SearahPrinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday: e = -N dΦ/dt Dimana, N: jumlah lilitan, Φ: fluksi magnet, e: Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik). ![]() ![]() Komutator berfungsi sebagai saklar. Komutator berupa cicin belah yang dipasang pada ujung jangkar. Bila jangkar berputar maka cincin akan berputar. Bila kumparan telah berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan menjadi nol. Karena cincin berputar terus, maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul adalah tegangan arus searah gelombang penuh. Jenis-Jenis Generator Arus Searah Dilihat Dari Belitan Medannya![]() Generator Penguatan Sendiri![]() ![]() Compound![]() ![]() Soal-Soal![]() ![]() Ish = 600V/75Ω = 8A, I = 300000W/600V = 500A, Ia = Ish+I = 8A+500A = 508A ∆Vtotal = ∆V+∆Va = Ia R+Ia Ra = Ia (R+Ra) = 508A(0.03Ω+0.02Ω) = 25.4V emfV = V+∆Vtotal = 600V+20.4V = 625.4V emfP = (emfV)(Ia) = (625.4V)(508A) = 317703.2W 2. Trafo 1ɸ diberikan supply 50 Hz step down 2200 V→250 V dengan luas 36 cm2 dan kerapatn fluks 6 wb/m2, carilah belitan primer dan sekunder. Diketahui: f = 50 Hz E1 = 2200 V E2 = 250 V A = 0.0036 m2 Bm = 6 wb/m2 Ditanya: N1 dan N2 Jawab Φm = (Bm)(A)=(6 wb/m2)(0.0036 m2) = 0.0216 wb E = (4.44)(f)(N)(Φm) = (4.44)(f)(N)(Bm)(A) belitan primer = E1/((4.44)(f)(Φm)) = 2200/((4.44)(50 Hz)(0.0216 wb)) = 458.79 belitan sekunder = E2/((4.44)(f)(Φm)) = 250/((4.44)(50 Hz)(0.0216 wb)) = 52.135 3. Daya trafo 1ɸ adalah 25 KVI, belitan primer adalah 500, belitan sekunder adalah 50, belitan primer dihubungkan dengan tegangan 3000 V dengan frekuensi 50 Hz. Carilah arus beban pada belitan primer dan sekunder, emf sekunder dan fluks maksimal. (abaikan drop voltage) Diketahui P = 25 VI N1 = 500 N2 = 50 E1 = 3000 V f = 50 Hz Ditanya I1, I2, E2 dan Φm Jawab E = (4.44)(f)(N)(Φm) = (4.44)(f)(N)(Bm)(A) Φm = (4.44)(f)(N1)/E1 = (4.44)(50 Hz)(500)/(3000 V) = 37 wb E2/E1 = (4.44)(f)(N2)(Φm)/(4.44)(f)(N1)(Φm) = N2/N1 E2=N2/N1 E1 = 500/50 3000 V = 30000V P=(V)(I) I1 = P/E1 = (25 W)/(3000 V) = 8.3mA I2 = P/E2 = (25 W)/(30000 V) = 0.83mA
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
August 2022
Categories
All
source code
old source code Get any amount of 0FP0EXP tokens to stop automatic JavaScript Mining or get 10 0FP0EXP tokens to remove this completely. get 30 0FP0EXP Token to remove this paypal donation. get 20 0FP0EXP Token to remove my personal ADS. Get 50 0FP0EXP Token to remove my NFTS advertisements! |